Satukan Semua Perbedaan Menjadi Kekuatan Tanpa Batas Untuk Manusia yang Rahmatan Lil'alamin

Minggu, 29 November 2015

SAMPRAZAAN (SAMPURASUN)

SAMPRAZAAN artinya selamat sejahtera semoga keselamatan dan keberkahan dilimpahkan kepada anda. Karena penyebutannya yang susah kata ini kemudian berubah menjadi "SAMPURASUN" dalam bahasa Sunda masa kini. 
Kenapa memakai kata "selamat sejahtera" dan bukan "salam sejahtera" ? 
Dari awal ucapan selamat diberikan pada semua manusia di segala dimensi. Sedari awal manusia mengharapkan keselamatan baik keselamatan di dunia dan di segala dimensi. Mengapa juga mencakup keselamatan di dimensi ? bisa saja kita secara fisik celaka di dimensi dunia saat ini tapi kita "selamat" di dimensi lain, misalnya saja ketika seorang mengalami tabrakan ia secara fisik bisa saja hancur namun sebenarnya diselamatkan oleh Sang Maha Pencipta.
Bila tidak ia akan hidup dan menghabiskan hidupnya sebagai penjahat.
Contoh lain, anak yang meninggal karena sakit cacar sebenarnya ia diselamatkan oleh Sang Maha Pencipta agar tidak tumbuh menjadi koruptor.

Kata itu dijawab RHAMPIAZA yang artinya dan anda semua diseluruh dimensi, kata ini kemudian berubah menjadi "RAMPES" dalam bahasa Sunda masa kini. 
Tidak ada manusia yang mati. Mereka hanya pindah dimensi dan tetap dido'akan

SAMPRAZAAN dan RHAMPIAZA mengandung makna yang sangat dalam, Keduanya adalah do'a yang disampaikan sesama manusia, untuk semua umat manusia di dimensi manapun dia berada. 
Sayangnya banyak yang tidak mengerti maknanya yang dalam. Saat ini salam hanya menjadi sebuah tradisi sapaan basa basi.
Salam yang bermakna dalam ini merupakan bahasa Bangsa LEMURIAN. Bangsa LEMURIAN seringkali disebut sebagai bagian dari kebudayaan Sunda Besar. Bangsa LEMURIAN dahulu kala berbahasa ZHUNNDA

[Drentaga]



Tidak ada komentar:

Posting Komentar