Sabtu, 19 Desember 2015

ZENTRIGHA


Itu simbol ZENTRIGHA. Masih menggunakan huruf Brodella, lambang itu untuk menunjukan arah gelombang magnetik dan titik radiasi bumi. Itu semacam kompas yang sangat akurat. Bisa juga digunakan untuk memperhitungkan anti gravitasi bumi. Simbol tersebut menurut Kang Dicky memang sudah ada jauh sebelum majapahit ada, warisan dari kerajaan kerajaan sebelumnya di era Lemuria.
Itu jauh sebelum ada majapahit. Kalau majapahit itu masih relatif baru. Trowulan juga masih tergolong istilah baru. Tapi jauh sebelum itu ada kerajaan yang kuat sezaman dengan Kerajaan SRONGGA di pesisir pantai selatan.
Kerajaan SRONGGA = ANUNGGA RUNGGA. 



ARDHAZULLA


Ditemukan di Trowulan, itu bahasa Lemurian artinya dalam banget. Melambangkan tiga unsur kesatuan luar dan dalam. Alam membentuk unsur apapun dalam tiga bentuk, seperti manusia yang terdiri dari Tubuh, Jiwa dan Ruh.
Alam terdiri dari Tanah, Angin dan Api (Earth, Wind & Fire). Positif, Negatif dan Nol ada di tengah. Di pemerintahan ada Raja, Punggawa dan Rakyat. Itu lambang keseimbangan ke arah atas dan ke arah bawah.

Melambangkan bahwa keseluruhan alam mulai dari manusia, hewan, tumbuhan, gravitasi, oksigen, pokoknya semua unsur alam, harus diatur agar berada didalam keharmonisan dan keseimbangan yang full.
Bukan berarti tidak ada hal yang buruk, tapi cara mengantisipasinya sudah siap. Makanya lambang itu trusula menghadap ke atas dan ke bawah.

[Drentaga]




Minggu, 29 November 2015

TAS ANKH


Tas ini hampir selalu ada di setiap relief peninggalan bangsa bangsa tertua di bumi yang telah mencapai puncak peradaban tertinggi, seperti Babylonia, Sumerian dan Mayan.

ANKH bukan tas biasa, tas ini berisi bakteri anti KLAD mythocondria cell yang mampu meng-upgrade kemampuan manusia menjadi lebih dari 10%.
Jadi anti KLAD yang sudah dibahas selain HAPAN (Hawa Panas) yaitu KLADRHA (nanotech sinar anti KLAD secara temporay sampai dengan 40%) dan ANKH (bakteri anti KLAD lebih dari 10%)


[Drentaga]



BANGSA ANNARA



Yang digambar itu namanya ANNARA. Dia itu bangsa yang membantu proses GRANUMA di banyak planet dengan menyebarkan bibit tumbuhan dan tanaman jutaan jenis, baik yang besar ataupun yang kecil. Sekaligus menyebarkan jasad renik seperti bakterial dan fungi.

Bangsa ANNARA tergantung planet, kalau perlu sayap mereka tinggal pasang sayap buatan, kalau perlu jetpack mereka akan pasang. Tapi mereka tidak menggunakan anti gravitasi karena tidak suka.

Bangsa ANNARA dikloning oleh bangsa-bangsa pembuat peradaban seperti Bangsa MOSRAM.
Bangsa ANNARA juga menyuplai hydrogen sebagai bahan dasar air di suau planet.
Atmosfir tidak hadir secara alami dari oksigen tumbuh-tumbuhan tapi direkayasa dengan nano technology yang disatukan (menyatu) dengan magma suatu planet, karenanya atmosfir tidak menyebar.


[Drentaga]



SAMPRAZAAN (SAMPURASUN)

SAMPRAZAAN artinya selamat sejahtera semoga keselamatan dan keberkahan dilimpahkan kepada anda. Karena penyebutannya yang susah kata ini kemudian berubah menjadi "SAMPURASUN" dalam bahasa Sunda masa kini. 
Kenapa memakai kata "selamat sejahtera" dan bukan "salam sejahtera" ? 
Dari awal ucapan selamat diberikan pada semua manusia di segala dimensi. Sedari awal manusia mengharapkan keselamatan baik keselamatan di dunia dan di segala dimensi. Mengapa juga mencakup keselamatan di dimensi ? bisa saja kita secara fisik celaka di dimensi dunia saat ini tapi kita "selamat" di dimensi lain, misalnya saja ketika seorang mengalami tabrakan ia secara fisik bisa saja hancur namun sebenarnya diselamatkan oleh Sang Maha Pencipta.
Bila tidak ia akan hidup dan menghabiskan hidupnya sebagai penjahat.
Contoh lain, anak yang meninggal karena sakit cacar sebenarnya ia diselamatkan oleh Sang Maha Pencipta agar tidak tumbuh menjadi koruptor.

Kata itu dijawab RHAMPIAZA yang artinya dan anda semua diseluruh dimensi, kata ini kemudian berubah menjadi "RAMPES" dalam bahasa Sunda masa kini. 
Tidak ada manusia yang mati. Mereka hanya pindah dimensi dan tetap dido'akan

SAMPRAZAAN dan RHAMPIAZA mengandung makna yang sangat dalam, Keduanya adalah do'a yang disampaikan sesama manusia, untuk semua umat manusia di dimensi manapun dia berada. 
Sayangnya banyak yang tidak mengerti maknanya yang dalam. Saat ini salam hanya menjadi sebuah tradisi sapaan basa basi.
Salam yang bermakna dalam ini merupakan bahasa Bangsa LEMURIAN. Bangsa LEMURIAN seringkali disebut sebagai bagian dari kebudayaan Sunda Besar. Bangsa LEMURIAN dahulu kala berbahasa ZHUNNDA

[Drentaga]



Minggu, 15 November 2015

Solusi Energi Untuk Krisis Energi

This 16th quality or the lowest level of my thorium batteries are still running non stop 24 hours a day for 6 month without charging and I hope it can running for 3 - 4 years. This batteries no needs to charge. Follow my tweet : @dickyzainal


Dicky Zainal Arifin yang biasa disapa Kang Dicky berhasil menemukan generator listrik yang berbasis pada non bahan bakar minyak dan gas. Prototipe, inventory atau penemuan generator telah berhasil diujicoba selama beberapa tahun untuk memenuhi kebutuhan listrik keluarga, bahkan satu kota



Senin, 17 Agustus 2015

INDONESIA

01. INDONESIA : Ini Negeri Demokrasi Organisasi Nasionali Ekonomi Sosiali Internasionali Agami

02. Demokrasi : Negeri ini menganut sistem Kekuasaan berada di tangan Rakyat.

03. Organisasi : Negeri ini menjamin hak untuk berorganisasi, bersyarikat dan berkumpul, asal tidak mengganggu kepentingan umum.

04. Nasionali : Memiliki rasa kebangsaan yang tinggi dan terpuji. Berperadaban luar biasa dan luhur. Itu yang seharusnya.

05. Ekonomi : Negeri ini memiliki Kekayaan alam luar biasa, dan agraris ekonomis. Tinggal pengelolaan yang baik dan memihak rakyat.

06. Sosiali : Negeri yg berdasarkan Undang-Undang nya lebih mengutamakan kepentingan rakyat. Pemerataan keadilan dan kemakmuran. Aamiin.

07. Internasionali : Negeri yang banyak membantu memakmurkan seluruh dunia dengan kekayaan alamnya, dikenal dunia karena budaya dan keseniannya.

08. Agami : Negeri yg menjamin kebebasan pada penduduknya untuk memeluk dan beribadat sesuai Agama dan kepercayaannya masing-masing.

Selamat memperingati Hari Proklamasi 17 Agustus

@dickyzainal
 
INDONESIA IT'S AWESOME



Rabu, 15 Juli 2015

Menuju MA'RIFATULLAH

PUNCAK perjalanan dzikir adalah ma’rifatullah. Yakni, tersingkapnya tabir batin atau hijab jiwa yang menutupi hati kita dari ‘Sumber Segala Ilmu Pengetahuan’. Istilah ma’rifat bermakna ‘pengetahuan’, berasal dari kata arafa yang bermakna ‘mengetahui. Di level ini seorang ahli dzikir telah mencapai suatu kondisi terbukanya mata batin, sebagaimana dialami oleh para wali, nabi dan rasul.

Para wali, nabi dan rasul itu awalnya pun adalah orang-orang yang berusaha ‘mencari’ Tuhan, Sang Sumber Pengetahuan yang bersifat abadi, yang menggenggam segala rahasia kehidupan. Dalam segala levelnya, sebagaimana yang terjadi pada Nabi Ibrahim sang peletak dasar tauhid, Nabi Musa sang kalimullah, dan Nabi Muhammad sang penyempurna risalah.


Setiap manusia membawa fitrah keilahian, dimana ia merindukan keabadian, yang hanya dimiliki oleh Sang Khaliq. Karena itu, setiap kita, ingin berinteraksi dengan Asal Usul eksistensi kita itu. Yaitu, Sang Maha Eksistensi yang menjadi sumber segala keberadaan. Orang jawa menyebutnya sebagai ilmu ‘Sangkan Paraning Dumadi’ alias ‘asal-usul segala eksistensi’.

Dzikir adalah skill praktis yang akan membawa seseorang mencapai tingkat ma’rifatullah, yang tidak bisa dicapai secara teoritis belaka. Harus dipraktekkan, sampai merasakan dan mengalami sendiri berinteraksi dengan Sang Maha Nyata. Yang saking nyatanya, sampai-sampai tidak terlihat oleh mata dan panca indera lainnya. 

Ibarat ‘sang waktu’ yang sedemikian nyata membelenggu realitas, sampai-sampai kita tidak bisa mengamati wujudnya. Dan hanya bisa merasakan keberadaannya. Sebab, yang kita amati pada jam dinding itu bukanlah sang waktu, melainkan sekedar pergerakan jarum yang kita buat sendiri untuk dijadikan ‘penanda’ dinamika waktu. ‘Sang Waktu’sendiri tak pernah menampakkan diri. Toh, kita percaya akan adanya.

Demikianlah Sang Maha Nyata. Dia jelas-jelas ada dan bisa kita rasakan keberadaan-Nya. Tetapi, tak pernah menampakkan Diri-Nya, kecuali hanya dalam bentuk tanda-tanda pada segenap ciptaan-Nya, yang bisa kita pikirkan secara ilmiah. Dan kemudian kita rasakan kehadiran-Nya dengan sepenuh jiwa. Hanya orang-orang yang jiwanya bersih, serta ingin bertemu dengan-Nya sajalah yang bakal ditemui-Nya. Tidak dalam wilayah yang fisikal, melainkan dalam wilayah yang spiritual. Tidak dalam tataran yang obyektif, melainkan dalam tataran yang subyektif. 

Kenapa demikian? Ya, karena Sang Maha Perkasa itu bukanlah ‘obyek’, melainkan ‘Subyek’, Yang Maha Bekehendak untuk melakukan apa pun, tanpa harus mengikuti kehendak siapa pun. Sehingga, adalah wajar jika Dia tidak akan menemui orang-orang yang tinggi hati, yang sejak awal sudah tidak menganggap eksistensi-Nya ada. Untuk apa menemui orang-orang yang memang tidak ingin bertemu dengan-Nya? Dia hanya akan menemui orang-orang yang memang merindukan-Nya.

Tanda-tanda keberadaan-Nya sudah dihamparkan di seluruh penjuru alam semesta. Juga di segenap peristiwa yang dilaluinya. Tetapi hati yang tertutup, tetap saja akan tertutup, dan tidak bisa merasakan keberadaan-Nya. Karena, dia memang tidak mempedulikan-Nya.
QS. Yusuf (12): 105, ‘’Dan (sebenarnya) banyak sekali tanda-tanda (eksistensi Allah) di langit dan di bumi yang mereka lalui, tetapi mereka berpaling darinya.’’

Sementara bagi orang-orang yang merindukan-Nya, realitas yang sama bisa bermakna berbeda. Kemana pun mereka menghadapkan wajah, mereka selalu bertemu dengan Tuhannya dalam segenap realitas di segala peristiwa. QS. Al Baqarah (2): 115, ‘’Dan kepunyaan Allah-lah timur dan barat, maka kemana pun kamu menghadap di situlah wajah Allah. Sesungguhnya Allah Maha Luas lagi Maha Mengetahui.’’

Itulah para ahli dzikir, yang setiap saat jiwanya terisi oleh keberadaan Tuhannya. Sejak terbangun dari tidurnya, menjalankan aktivitas keseharian, sampai kembali beristirahat di malam harinya. Nama dan sifat-sifat Allah selalu bergema di seluruh pendengaran dan horison penglihatannya. Menggetar-getarkan jiwanya. Setiap gerak-geriknya tak pernah terlepas dari Allah, Sang Maha Pemurah lagi Maha Bijaksana. Karena, dia sudah membuktikan dan merasakan sendiri bahwa Allah memang telah meliputi hamba-hamba-Nya, beserta segala ciptaan-Nya.
Allah sudah meliputi segala yang dipikirkannya, semua yang dirasakannya, seluruh ucapan-ucapanya, tingkah lakunya, bahkan hembusan nafas dan denyut jantungnya, aliran darah dan desir kelenjar-kelenjar tubuhnya, serta bertriliun-triliun sel yang menjadi penyusun badannya. Allah telah meliputi seluruh eksistensinya, kesadarannya. Maka, apa pun yang dia lihat dan dia dengar telah menjadi bukti keberadaan Allah, Sang Penguasa jagat semesta.

Itulah sebabnya, bagi seorang ahli dzikir, seluruh alam semesta ini sedang bertasbih bersamanya, persis seperti yang dikemukakan Allah di dalam firman-firman-Nya. QS. Al Israa’(17): 44. ‘’Langit yang tujuh, bumi dan semua yang ada di dalamnya bertasbih kepada Allah. Dan tak ada sesuatu pun melainkan bertasbih dengan memuji-Nya, tetapi (kebanyakan) kalian tidak mengerti tasbih mereka. Sesungguhnya Dia adalah Maha Penyantun lagi Maha Pengampun.’’

Orang yang sudah mencapai tingkatan ahli dzikir, tidak hanya melakukan dzikir bil lisan (hanya dengan ucapan) atau dzikir bil ‘ilmi (sekedar dengan kepahaman), melainkan sudah dzikir bil fi’li (dengan perbuatan). Dia telah menceburi sifat-sifat Allah dalam perbuatan nyata. Ucapan, kepahaman dan perbuatannya sudah menyatu dengan realitas alam semesta yang semuanya memang sedang ber-dzikir bil fi’li kepada Ilahi Rabbi. Mulai dari benda-benda langit yang maharaksasa di makrokosmos, sampai partikel-partikel kuantum yang sedemikian halus di mikrokosmos, dengan segala peristiwa yang menyertainya.

Dalam kondisi seperti itu, seorang hamba disebut telah sedemikian dekatnya dengan Allah yang memang meliputi segalanya. Jiwanya telah melebur ke dalam sifat-sifat Allah. Sehingga, apa yang dilakukannya adalah perbuatan yang menggambarkan sifat Allah itu sendiri. Dia telah melihat dengan penglihatan Allah, mendengar dengan pendengaran Allah, berucap dengan ucapan Allah, dan berbuat dengan perbuatan Allah. Begitulah sebuah hadits Qudsy menggambarkan. Atau, dalam konteks peperangan yang diceritakan Al Qur’an berikut, Allah berfirman :
QS. Al Anfaal (8): 17. ‘’Maka bukan kalian yang membunuh mereka, melainkan Allahlah yang membunuhnya. Dan bukan kalian yang melempar ketika kalian melontarkan (senjata), melainkan Allah-lah yang melontarkannya. (Yang demikian itu) untuk memberi kemenangan kepada orang-orang beriman (atas orang-orang yang ingkar) dengan kemenangan yang baik. Sesungguhnya Allah Maha Mendengar lagi Maha Mengetahui.’’

Akhirnya, di penghujung Ramadan yang penuh hikmah ini kita semua dengan penuh harap kepada Allah, semoga Dia berkenan membimbing kita di jalan yang diridhai-Nya. Yaitu, jalannya para ahli dzikir, yang mengantarkan kita untuk bertemu dengan-Nya dalam segala aktivitas yang kita jalani. Selamat menyongsong datangnya hari yang fitri di esok hari. Minal aidin wal faizin. Mohon maaf lahir dan batin. Taqabbalallahu minna waminkum, taqabbal yaa kariim.

Wallahu a’lam bissawab




Rabu, 17 Juni 2015

Memaknai RAMADHAN

Bulan Ramadhan bulan latihan ringan menghadapi hidup , tapi punya nilai bagus apabila kita mengerti . Zaman sekarang umat banyak yang terjebak dengan ritualnya saja. Bulan Ramadhan adalah bulan penuh hikmah, itu betul , tapi apakah kita tahu persis hikmah apa yang bisa dilihat dari Ramadhan itu ?

Sebetulnya Rasulullah SAW dulu mencontohkan Puasa adalah bagaimana kita mempelajari rasa lapar dan haus , juga mengajarkan bagaimana mengendalikan semua sistem di dalam tubuh . Bagaimana mengetahui kinerja otak agar bisa mengendalikan tubuh dan emosi juga jiwa dengan baik dan benar .Tapi keterangan tentang itu semua dihilangkan dengan semena-mena. Jadi makna puasa yang sebenarnya kita jadi tidak tahu . Tapi soal "point nilai lebih dan manfaat" atau "Pahala" tidak pernah dijelaskan secara benar. Akhirnya pahala diartikan secara mistis . Padahal definisi pahala adalah point nilai lebih dan manfaat dari semua perbuatan yang diperintahkan Allah SWT kepada kita . Tapi jadi mistis karena tidak memikirkan dan riwayat yang menjelaskan semua itu sengaja dihilangkan agar kita semua sesat dan lemah .

Manfaat dari Puasa atau mengendalikan Nafsu adalah bulan bagaimana menggembleng diri dan mengkaji kinerja tubuh untuk memahami bagaimana nafsu itu bekerja . Jadi bulan penuh hikmah adalah kita akan memahami kinerja tubuh kita secara benar dan baik sehingga kita akan tahu persis bagaimana mengendalikan itu semua karena sekali lagi kita akan memahaminya dengan baik dan benar .

Laylatul Al Qadr adalah malam yang diibaratkan lebih baik dari seribu bulan berdasarkan firman Allah SWT. Kebanyakan kita hanya menunggu malam itu untuk mendapatkan pahala yang kita sendiri belum jelas makna dari pahala tersebut. Kalau ditanya soal malam ini , rata-rata semua yang mengaku ulama tidak pernah satupun yang tahu jawabannya secara pasti. Semua jawaban mereka masih meraba-raba seperti mencari benda di tempat gelap tanpa penerangan sama sekali .

Padahal apabila kita mampu mengendalikan nafs selama puasa, maka pytuitari kita akan menjadi aktif dan mampu mendeteksi keberadaan malam tersebut. Malam itu adalah malam dimana pusat titik poros magnetik bumi yang dahulu menarik asteroid, sehingga menumbuk daerah yang disebut Mekah dan asteroid tersebut bernama Hajar Aswad dan ternyata sekarang berfungsi pula sebagai penyeimbang magnetik bumi pada benda angkasa yang lain, terarah pada satu titik dimana titik tersebut membuat terjadinya fluktuasi energy di planet bumi, hanya fluktuasi tersebut bisa dirasakan oleh orang yang mampu mengendalikan nafs nya selama bulan Ramadhan, itupun syaratnya kemampuan 2,5 % nya masih pure atau murni. Sekarang kita belum tentu masih sebegitu, karena dirusak oleh sekolah dan pola makan .

Di beberapa etimologi dikatakan pula malam itu adalah malam yang sempit, karena turunnya para malaikat ke planet Bumi . Dan apabila kita mampu merasakan, maka planet bumi benar-benar penuh sesak oleh fluktuasi energy . Maka dikatakan pula bahwa malam itu malam diturunkannya Al-Qur'an karena alam yang sangat mendukung oleh sebaran energy tersebut. Jibril menyuruh Iqra pada Rasulullah SAW ketika mulai diturunkannya ayat setelah didownloadkan bahasa firman Allah SWT yang pada awalnya Rasulullah SAW tidak mengerti karena bahasa yang berbeda, dengan adanya fluktuasi energy tersebut mampu secara perlahan-lahan menterjemahkannya. Apabila tidak ada fluktuasi energy ini mungkin entah harus berapa puluh kali mendownloadkannya pada otak Rasulullah SAW .

Jadi yang jelas , malam itu adalah malam fluktuasi energy , dimana apabila kita mampu memanfaatkannya dengan baik , maka benar-benar manfaat 1000 bulan itu bukan bohong tapi nyata. Rahasianya ketika kita puasa "Janganlah menahan Nafsu tetapi mengendalikan nafsu". Jadi ketika kita merasa lapar , haus , marah , kesal dan berbagai macam perasaan emosi buruk, coba perhatikan dan pelajari, mengapa itu terjadi ? Bagaimana mekanismenya ? bagaimana hubungannya dengan kimia tubuh kita ? lalu bagaimana nanti otak kita mengendalikan semua itu dengan baik dan benar . Bagaimana mempelajari naiknya amarah dan hubungannya dengan kimia tubuh dan hubungannya dengan amygdala.

Ketika puasa badan akan menjalin kerja sama dengan alam terutama Bumi. Apabila kita kendalikan nafsu kita dengan memperhatikan secara seksama dan mengerti betul bagaimana bekerjanya maka bumi akan menjadi bagian dari kita, karena semua energy nafsu yang berlebihan akan diserap oleh bumi. Marah , dendam , benci , sedih , khawatir , waswas , bingung , semuanya akan diserap secara total oleh bumi dan menjadi lebur .

Nafsu bisa menjadi syaitan yang terkutuk . Coba lakukan ini , ketika kita marah dan kesal , tarik nafas dalam - dalam lalu ucapkan sambil buang nafas "Audzubillahhiminasyaitonirojim" dan telapak tangan menyentuh tanah tanpa pengejangan sambil rileks-kan badan, insya Allah marah kita akan terserap oleh tanah dengan sempurna. Tapi syaratnya setelah kemarahan kita reda jangan diingat-ingat lagi hal yang membuat kita marah itu .
Jadi jangan harap kita akan merasakan Laylatul Al Qadr apabila puasa kita masih "menahan" bukan "mengendalikan".

Kemampuan untuk merasakan dan melihat hilal sama dengan kemampuan untuk merasakan dan melihat Lailatul Qadr . Selama puasa mereka masih menahan maka dia tidak akan pernah bisa merasakan gejala alam apapun karena tubuhnya tidak bisa bersatu dengan alam. Hilal memang tidak bisa dilihat tegas apabila dibawah derajat penglihatan teleskop carl zeis punya boscha atau teleskop lain yang menggunakan teknologi lensa. Makanya selama manusia masih menggunakan teknologi kuno seperti itu pasti jadi berdebat nggak jelas.
Padahal Allah SWT sudah memberi triger pembaca Lailatul Qadr dan Hilal itu dengan puasa, asal puasanya benar .

Seharusnya umat Islam kembali ke perhitungan awal yaitu ke sistem ORIGOM, perhitungan antariksa yang dihilangkan oleh penguasa waktu itu karena terlalu canggih. Akhirnya kita meraba-raba lagi dan terjadi perdebatan seperti ini . Tapi itu semua memang disengaja agar umat Islam di dunia tidak bersatu. Sebetulnya kalau mau diceritakan, ini sebetulnya ada konspirasi besar untuk pemecah belahan umat seperti zaman Snouck Hurhonjre dulu .

Perhitungan ORIGOM adalah perhitungan galaksi yang menggunakan bulan sebagai patokan perputaran ZANUURA . Karena bulan diletakan sangat presisi . Ini yang hilang dari Islam . Awalnya ORIGOM diturunkan ADHAMA (Nabi Adam as) ke Bangsa LEMURIAN yg kemudian diajarkan ke ras ras yang lain. Ras terakhir yg menggunakannya adalah Suku Maya. ORIGOM dasarnya adalah metode yang kemudian dikembangkan alatnya. Alatnya memerlukan energi yang besar & uranium adalah suplai energi minimal yang bisa memenuhinya.
Perhitungannya digunakan untuk membaca galaxy berpatokan pada NIRRANTHEA (bulan) bukan kutub bumi. ORIGOM bisa digunakan untuk memprediksi kondisi galaxy hingga 2 ribu tahun ke depan.

RHAMADYA itu istilah buat perantaraan matahari yang memusatkan pengaruh dari fluktuasi energy jagad ketika terjadi Al Qadr atau ARKHYDAR. Makanya bulan ini oleh kalangan LEMURIAN disebut RHAMADYA. Orang Arab menyebutnya Rhamadan terus jadi Ramadhan.

Puasa adalah soal "pengendalian", bukan soal "penahanan", karena dengan mengendalikan rasa lapar , haus , marah , benci , sedih dan sebagainya. kita akan bisa lebih "me-waspada-i" nafs - nafs yang ada di dalam diri kita, sehingga bisa dikendalikan dengan baik dan benar.

"Perhatikan" dan "Pelajari" apa yang terjadi ketika kita lapar, haus, marah, benci, sedih dan berbagai macam bentuk "Permainan Pikiran" yang seharusnya bisa kita kendalikan dengan baik dan benar. Sekali lagi inti "PUASA" adalah "Pengendalian"
"Mengendalikan Nafs" akan mampu membuat semua fasilitas yang Allah SWT berikan pada kita menjadi aktif dengan baik dan benar, sehingga akan mampu untuk membaca semua yang Sang Maha Kuasa "torehkan" di alam semesta dengan baik pula. Hal ini sulit dimengerti oleh mereka yang justru sangat "menomorsatukan nafs", karena nafs sangat pandai membuat "pembenaran" agar terlihat "baik dan indah" .


[DRENTAGA]




Senin, 01 Juni 2015

Polemik 1 Ramadhan dan 1 Syawal, Bagaimana Umat Menyikapinya ?



أَيُّهَا ٱلَّذِينَ ءَامَنُوٓا۟ أَطِيعُوا۟ ٱللَّهَ وَأَطِيعُوا۟ ٱلرَّسُولَ وَأُو۟لِى ٱلْأَمْرِ مِنكُمْ ۖ فَإِن تَنَٰزَعْتُمْ فِى شَىْءٍ فَرُدُّوهُ إِلَى ٱللَّهِ وَٱلرَّسُولِ إِن كُنتُمْ تُؤْمِنُونَ بِٱللَّهِ وَٱلْيَوْمِ ٱلْءَاخِرِ ۚ ذَٰلِكَ خَيْرٌ وَأَحْسَنُ تَأْوِيلًا

Hai orang-orang yang beriman, taatilah Allah dan taatilah Rasul (Nya), dan ulil amri di antara kamu. Kemudian jika kamu berlainan pendapat tentang sesuatu, maka kembalikanlah ia kepada Allah (Al Quran) dan Rasul (sunnahnya), jika kamu benar-benar beriman kepada Allah dan hari kemudian. Yang demikian itu lebih utama (bagimu) dan lebih baik akibatnya. (QS. An-Nisa 59) .



Ayat ini sering dimunculkan ketika terjadi perbedaan pendapat ketika menentukan Ramadhan atau 1 Syawal. Sedangkan Allah SWT di dalam QS. Al Baraqah 185 menyuruh kita berpatokan pada bulan baru atau New Moon atau biasa dikenal dengan hilal di dalam menentukan awal pergantian hitungan satu bulan.

Zaman sekarang tidak perlu mempersoalkan apakah bulan tertutup awan atau tidak, semua bisa dilihat melalui satelit atau melalu perhitungan secara 3D di berbagai website terpercaya. QS. An-Nisa 59 pula sering dipergunakan dengan tujuan agar perdebatan menjadi berhenti dan ikut "Ulil Amri Minkum" saja, padahal pengertian "Pemegang Kekuasaan Diantaramu" Negara ini adalah RAKYAT, karena INDONESIA adalah Negara DEMOKRASI. Jadi oleh sebab itu Rakyat lah yang harus lebih cerdas dan mampu berpiikir dengan baik dan benar. Pendapat bahwa pemerintah menanggung dosa apabila salah juga, harus kita kaji lebih lanjut. Berdasarkan QS. An-Najm 38 :



أَلَّا تَزِرُ وَازِرَةٌ وِزْرَ أُخْرَٰ



bahwasanya seorang yang berdosa tidak akan memikul dosa orang lain

Berdasarkan ayat ini, Dosa itu tidak akan ditanggung oleh orang lain, kitalah yang akan mempertanggungjawabkannya secara individu. Allah SWT memberikan akal bukan hanya sekedar accesories, tapi alat berpikir di dalam membedakan antara Haq dan Bathil.

[Drentaga]



Sabtu, 16 Mei 2015

Teknologi Teleportasi dalam Peristiwa Isra Mi'raj

Berpikir dan peristiwa Isra-Mi'raj

Al-Quran Surah Al Israa' (17) Ayat : 1



بِسْمِ ٱللَّهِ ٱلرَّحْمَٰنِ ٱلرَّحِيمِ
سُبْحَٰنَ ٱلَّذِىٓ أَسْرَىٰ بِعَبْدِهِ لَيْلًا مِّنَ ٱلْمَسْجِدِ ٱلْحَرَامِ إِلَى ٱلْمَسْجِدِ ٱلْأَقْصَا ٱلَّذِى بَٰرَكْنَا حَوْلَهُ لِنُرِيَهُ مِنْ ءَايَٰتِنَآ إِنَّهُ هُوَ ٱلسَّمِيعُ ٱلْبَصِيرُ


"Maha Suci Allah, yang telah memperjalankan hamba-Nya pada suatu malam dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa yang telah Kami berkahi sekelilingnya agar Kami perlihatkan kepadanya sebagian dari tanda-tanda Kami. Sesungguhnya Dia adalah Maha Mendengar lagi Maha Melihat".

Setiap tahun kita memperingati perjalanan luar biasa Rasulullah SAW tanpa mengerti bagaimana proses itu terjadi. Perjalanan yang sebetulnya merupakan pelajaran yang sangat dahsyat bagi mereka yang mau berpikir.
Selama ini ketika kita menanyakan pada para penceramah, "Apa yang terjadi ketika peristiwa itu terjadi ?", selalu dijawab ,"Itu Kuasa Allah, jangan dipikirkan, harus dengan keimanan !". Kita pun cenderung di takut-takuti "Kalau dipikirkan nanti setan yang mengilhamkan".

Akhirnya bisa kita lihat sekarang, umat yang seharusnya maju karena sudah membahas "Telleport" atau bagaimana memanipulasi molekular sehingga mampu berpindah dari satu tempat ke tempat lain dalam hitungan detik, "Wormhole" atau istilah umum dikenal dengan "lubang cacing" yaitu sebuah shortcut atau lorong penyingkat untuk memperpendek jarak, dan berbagai macam pengetahuan hebat sejak 14 abad yang lalu, menjadi mundur seperti ini.

Ketika membahas hal ini atau berdiskusi tentang ini, kita akan di vonis sesat, dan menyimpang, merusak aqidah dan sebagainya. Jangan takut untuk berpikir, karena Allah SWT menyuruh kita untuk berpikir, asal dilakukan melalui cara yang benar, sehingga akan menghasilkan karya nyata yang bermanfaat bagi umat.
Ataukah pelarangan berpikir ini adalah sebuah cara sistemik yang memang disengaja untuk membuat umat menjadi mundur ?. Sekali lagi, janganlah takut untuk berpikir.

(Drentaga)


• Apa yang ada di Masjidil Aqsa sehingga sampai Allah SWT mengatakan diberkahi sekelilingnya ?

• Apa yang ada di sekelilingnya sampai bisa melontarkan "buraq" ke dimensi sidrathul muntaha ?

• Apa itu Sidrathul Muntaha ? Kenapa sampai bersinar seperti itu ? Apakah itu tempatnya Allah SWT ?

• Apakah Allah SWT masih membutuhkan tempat ?

Selamat berfikir


Sebetulnya Masjidil Aqsa itu masih dipergunakan oleh UFO untuk melompat ke sebuah tempat yang menjadi transit lontaran PROBE . Video diatas memperlihatkan PROBE melontar ke atas 


Jumat, 17 April 2015

Menguak Teknologi Canggih Peradaban Leluhur (02)


Para Leluhur sudah memberikan kunci jawaban untuk semua krisis di seluruh Dunia. Apabila kita berpikir dengan baik dan benar, maka semua terpampang dengan nyata dan akan menghasilkan "karya nyata", bukan "karya kata".



Sabtu, 04 April 2015

ORIGOM



ORIGOM merupakan sebuah bintang yang dijadikan patokan untuk perhitungan perputaran kalender Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) dimana perhitungan ini dilakukan dari setiap perputaran bintang yang ada di galaksi. Bintang ORIGOM tidak memiliki planet seperti tata surya dan Bintang ORIGOM tidak dibahas besarnya namun dilihat dari revolusinya. Semua galaksi termasuk Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) berputar dari kanan ke kiri. Untuk saat ini, 1 ORIGOM atau satu periode putaran galaksi adalah 5.125 tahun 236 hari. Sekarang Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) berumur sekitar 435 ORIGOM semenjak tanggal 21 Desember 2012. Jadi yang terjadi pada tanggal 21 Desember 2012 adalah Reset ORIGOM yaitu kembali kewaktu ke 0 yang berarti jumlah tahun se-ORIGOM sudah selesai, dan setelah itu mulai lagi dari 0. Perhitungan 1 OROGOM selalu mengalami perubahan karena Galaksi LAGRAVEN (Galaksi Bima Sakti) sampai sekarang masih memuai.

LAGRAVEN / Bima Sakti / Milky Way selalu berputar dari kanan ke kiri (Berlawanan arah jarum jam)

Bintang ORIGOM dijadikan patokan karena revolusinya terhadap galaksi lebih cepat dibanding yang lain. Bintang ORIGOM tidak satu, tapi sekitar 5-6 membentuk formasi tertentu, namun formasinya tidak garis lurus. Satuan perhitungan ini digunakan pula oleh bangsa TARX, MOSRAM, ZNEZNELA, BROPA dan merupakan bahasa antar galaksi yang digunakan oleh bangsa TARX, MOSRAM, ZNEZNELA dan BROPA. Jejak peninggalan mengenai ORIGOM dapat dilihat di kebudayaan Maya yang diberi bocoran oleh bangsa MOSRAM. Perhitungan kalender Suku Maya menggunakan Bintang ORIGOM yang letaknya paling dekat dengan pusat galaksi, sedangkan perhitungan tersebut diatas menggunakan Bintang ORIGOM terjauh. Bintang ORIGOM sebenarnya mampu dilihat oleh teleskop jaman sekarang. Karena teleskop mampu menjangkau galaksi lain. Sedangkan Bintang ORIGOM masih di Galaksi LAGRAVEN (Milky Way).

Kalender Suku Maya



Sumber : KDZA (zeromind165)
Berita terkait dengan ORIGOM : Gedung ORIGOM / Gedung Padrang Cianjur



Kamis, 02 April 2015

Menguak Teknologi Canggih Peradaban Leluhur (01)

Leluhur Bangsa Indonesia Kaum yang sangat luar biasa. Tinggal sekarang bagaimana kita menterjemahkan peninggalannya. Apakah hanya sekedar jadi wacana ? ataukah jadi karya nyata ? Pilihan ada di kita sebagai anak cucunya

@dickyzainal: Indonesia memiliki banyak warisan artefak yang apabila digali akan mengungkap misteri yang selama ini ditutupi.

@dickyzainal: Kemudian ketika bergerak ke arah pulang, di salah satu halaman rumah penduduk, menemukan suatu artefak luar biasa

@dickyzainal: Salah satu artefak tepat berada di halaman penduduk di Suliki memiliki denah keseimbangan energy apabila mengerti

@dickyzainal: Setelah tergali, inilah ukiran yang melambangkan keseimbangan alam, Dorphall, Probe, dan tiga piramida. Lubang yang ditunjuk adalah lambang Dorphall atau Teknologi Kaum Leluhur untuk sumber energy.


@dickyzainal: Artefak ini masih utuh dan memiliki petunjuk lengkap tentang tiga piramida, dorphall, probe dan keseimbangan alam


@dickyzainal: Perhatikan lambang tiga piramida yg ada di artefak tersebut. Di dunia bila ada piramida biasanya selalu ada tiga

@dickyzainal: Bulatan besar dibawah lambang tiga piramida adalah lambang dorphall. Itu adalah ancient tech sebagai sumber energy.

@dickyzainal: Salah satu contoh di Mesir kuno. Ada tiga piramida di satu tempat, termasuk di Negeri kita juga seperti itu.


@dickyzainal: Ini adalah Dorphall yg digali dari Gunung Padang Cianjur. Berfungsi sebagai sumber energy dan anti gempa.


@dickyzainal: Gambar bulatan kecil itu lambang probe, atau pengontrol berjalannya sistem. Sering terlihat oleh penduduk lokal


@dickyzainal: Seperti inilah probe itu kalau di photo. Benda itu secara berkala berterbangan untuk memeriksa jalannya sistem.

Informasi lanjut tentang PROBE bisa klik disini PROBE Teknologi Bangsa Cerdas


@dickyzainal: Semua Piramida di seluruh Dunia terhubung.Bukan hanya Gunung Padang Cianjur yg punya Batusada, di Padang juga ada

@dickyzainal: Di zulkh atau Suliki, Payakumbuh, terdapat pula elemanphatera atau campuran batuan & logam sebagai pemantul

@dickyzainal: Ciri khas dari elemanphatera adalah apabila dipukul dengan batu lain akan berbunyi nyaring bagai memukul logam.



@dickyzainal: Elemanphatera dikenal juga dengan istilah batusada, karena batuan itu akan sada (bunyi) nyaring kalau dipukul.

@dickyzainal: Ellemanphatera untuk pemantul mampu memantulkan sinyal termasuk panas tubuh seperti contoh gambar ini.



@dickyzainal: Ini gambaran lebih jelasnya. Batu Sada atau elemanphatera berfungsi sebagai pemantul panas tubuh seperti ini.



@dickyzainal: Dicoba beberapa batu akik dan bahan untuk batu akik pada batu talempong.



@dickyzainal: Ternyata masih terjadi penolakan yang sama seperti pada tangan atau batuan lain yang berbeda

@dickyzainal: Di tempat yang tidak jauh, memiliki jenis batuan justru berfungsi lain.

@dickyzainal: Batuan di tempat tidak jauh tersebut berfungsi menjadi penyerap energy, seperti ini

@dickyzainal: Ketika tangan ditempelkan ke permukaan batu, maka serta merta energy akan diserap oleh batu tersebut seperti ini

@dickyzainal: Bahkan batu "akik"pun akan diserap energy nya dengan mudah, dan langsung energy nya menjadi bagian dari batu itu

@dickyzainal: Ketika mendatangi lokasi lain, disini ditemukan batu yang berfungsi sebagai penyeimbangnya. Lengkap sudah.

@dickyzainal: Semua yang menempel di batu tersebut diseimbangkan energynya sehingga dua-duanya menjadi terang seperti ini.

@dickyzainal: Bahkan gugusan Zeta Reticuli dimana Kaum ZERVO punya pangkalan sudah terpetakan di salah satu batu

Senin, 30 Maret 2015

Makna BERWUDHU

Semoga berwudhu kita tidak ASBAS atau ASal BASah, tiap ritual wudhu / bersuci tentunya ada makna di dalamnya, semoga makna bersuci tersebut bisa kita aplikasikan dalam kehidupan sehari hari. Dibawah ini video-video penjelasan makna berwudhu/bersuci
 

 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 
 

Selasa, 24 Maret 2015

Bagaimana Memeriksa Kebenaran Sebuah Berita ?

Satu kasus atau peristiwa yang sama bisa diberitakan secara berbeda bahkan bertolak belakang di dua media yang berbeda. Mengapa?

FRAMING : Cara Media Memanipulasi Informasi


FRAMING adalah cara media mengemas sebuah informasi atas peristiwa yang terjadi. Framing tidak berbohong, tapi ia mencoba membelokkan fakta dengan halus melalui penyeleksian informasi, penonjolan aspek tertentu, pemilihan kata, bunyi, atau gambar, hingga meniadakan informai yang seharusnya disampaikan. 


Jadi masih percaya dengan MEDIA ? Yuk jadi penonton KRITIS

Senin, 23 Maret 2015

HATI HATI Terhadap INFORMASI

“Hai orang-orang yang beriman, jika datang kepadamu orang fasik membawa suatu berita, maka periksalah (kebenarannya) dengan teliti, agar kamu tidak menimpakan suatu musibah kepada suatu kaum tanpa mengetahui keadaannya yang menyebabkan kamu menyesal atas perbuatanmu itu.” [Al-Hujurat: 6]

Memahami Kun Fayakun

“Sesungguhnya dalam penciptaan langit dan bumi, dan silih bergantinya malam dan siang terdapat tanda-tanda bagi orang-orang yang berakal, (yaitu) orang-orang yang mengingat Allah sambil berdiri atau duduk atau dalam keadan berbaring dan mereka memikirkan tentang penciptaan langit dan bumi (seraya berkata) : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”
(Q.S Ali Imran 3 : 190 – 101)

Ayat diatas menjelaskan bahwa Allah menyuruh manusia untuk berfikir, maka pengejawantahannya adalah mencari logika bagaimana segala sesuatu atau suatu fenomena itu terjadi, sebagaimana hukum alamnya : ada akibat pasti ada sebab. Karena segala sesuatu pasti ada ilmu dan penjelasannya. Kun Fayakuun tidak bisa difahami kaku dengan suatu kejadian tiba-tiba. Kun Fayakuun merupakan rangkaian kejadian rasional melalui proses alamiah, ilmiah, bisa dipertanggung-jawabkan eksistensinya (reasonable). Allah tidak menciptakan sesuatu HANYA dengan mengatakan Kun Fayakuun.

Allah tidak akan pernah mungkin mengingkari sunahNya sendiri. Alam semesta yang terhampar yang begitu luas dengan miliaran galaksi dan miliaran tata surya. Bahkan bumi yang merupakan setitik debu dari hamparan kosmik ciptaann-Nya ini terlalu rumit kalau tercipta HANYA dengan kalimat kun fayakuun.

Jika kita benar-benar berfikir dan meneliti dari Al-Qur’an, ternyata kalimat Kun Fayakuun tidak difahami sempit seperti japa mantra. Misalnya kejadian langit-bumi dan seluruh isinya dan juga kejadian manusia mulai Nabi Adam yang “dilahirkan” tanpa bapak ibu, Nabi Isa yang “dilahirkan” tanpa bapak, hingga manusia yang lahir secara alamiah melalui pembuahan sperma dan ovum di dalam rahim seorang perempuan. Demikian pula kejadian alam lainnya seperti kejadian langit-bumi, gunung, lautan, awan, hujan, pembentukan benua, evolusi hewan dan tetumbuhan dan lain-lain yang menakjubkan kejadiannya. Kesemuanya itu terwujud melalui serangkaian proses dari Kun fayakuun.

“Sesungguhnya Tuhan kamu ialah Allah Yang menciptakan langit dan bumi dalam enam masa, kemudian Dia bersemayam di atas ‘Arasy untuk mengatur segala urusan. Tiada seorangpun yang akan memberi syafaat kecuali sesudah ada izin-Nya. (Dzat) yang demikian itulah Allah Tuhan kamu, maka sembahlah Dia. Maka, apakah kamu tidak mengambil pelajaran?“. 
(Q.S Yunus 10 : 3).

“Dan (ingatlah), ketika Tuhanmu berfirman kepada para malaikat: “Sesungguhnya Aku akan menciptakan seorang manusia dari tanah liat kering (yang berasal) dari lumpur hitam yang diberi bentuk.” 
(Q.S. Al-Hijr 15:28)

“Sesungguhnya misal (penciptaan) Isa di sisi Allah, adalah seperti (penciptaan) Adam. Allah menciptakan Adam dari tanah, kemudian Allah berfirman kepadanya: “Jadilah”, maka jadilah dia.“ 
(Q.S. Ali ‘Imran 3 : 59)

Sekelumit ayat diatas bisa dipahami bahwa semua ciptaan Allah terdapat PROSES yang logis. Kun Fayakuun tidak difahami seperti tukang sulap yang mengucap ‘mantra’ mistis yang berbunyi : Simsalabim Abrakadabra maka apapun yang dikhayalkan dan diinginkannya langsung terjadi. Kun Fayakuun bukanlah mantra Simsalabim Abrakadabra dari tukang sulap yang mengandalkan gerakan tangan menipu mata penontonnya. Semua fenomena Kun Fayakuun bukan tipuan mata, tetapi fakta.

Tukang sulap tak pernah mengajak penontonnya memahami fenomena “ajaib” dalam adegan sulapnya. Bahkan tak ada pelajaran yang bisa dipetik dari mekanisme tipuan itu. Kalau sekiranya Allah Yang Maha Kuasa mencipta hanya dengan mengatakan “mantra sakti” ini, lalu pelajaran dan hikmah apa yang bisa dipetik dari proses penciptaan jagat raya beserta isinya yang maha dahsyat ini ? Jawabannya adalah “TIDAK ADA”.

Allah menciptakan langit dan bumi supaya manusia berfikir bahwa pada semua ciptaannya itu terdapat tanda-tanda (ayat) yang bisa kita ambil pelajaran dan hikmah. Sehingga intelegensi dan spiritualias kita sampai pada keimanan yang paripurna dengan berikrar : “Ya Tuhan kami, tiadalah Engkau menciptakan ini dengan sia-sia, Maha Suci Engkau, maka peliharalah kami dari siksa neraka.”

Namun sebagian besar dari kita hanya bisa meyakini secara buta ketika logika/ilmu kita tidak atau belum mampu memahami bagaimana suatu fenomena terjadi. Ungkapan-ungkapan semisal : “Sudahlah nggak usah dipikirin, cukup diimani saja, Allah kan Maha Berkehendak, kalau Allah menghendaki terjadi ya terjadilah . . . “, sering diajarkan dan terpatri dalam mindset kita. Akibatnya akan terbentuk generasi-generasi yang malas untuk berfikir dan selalu mengharapkan terjadinya keajaiban baik melalui mantra ataupun melalui hal-hal mistis lainnya. Karena mengharapkan keajaiban lebih mudah dibandingkan berfikir dan berusaha/berbuat.

Pemahaman seperti ini juga berlaku terhadap mukjizat yang dianugerahkan kepada para Nabi dan Rasul. Mukjizat lebih lazim dipahami secara umum sebagai kejadian/kelebihan di luar akal manusia yang tidak dimiliki oleh siapapun, karena mukjizat adalah suatu KEAJAIBAN khusus hanya dimilki oleh para rasul yang diberikan oleh Allah kepada para rasul-Nya. Padahal jika kita melihat dan memahami secara menyeluruh, fenomena mukjizat juga bisa dijangkau oleh akal dan bisa dijelaskan dalam tatanan dunia sains dan teknologi. Salah satu contohnya adalah bagaimana kita menjelaskan fenomena mukjizat Nabi Muhammad Saw yaitu Isra’ Mi’raj. Bagaimana mungkin Rasullulah melakukan perjalanan dari Mekah ke Palestina, untuk kemudian di-mi’raj-kan ke Sidratul Muntaha pulang pergi dalam satu malam ? Jawabannya adalah sangat tidak mungkin kecuali dengan “KEKUATAN”.

Ahlaq Rasulullah adalah Al-Qur’an, beliau adalah orang yang paling sempurna dalam mengejawantahkan isi Al-Qur’an dalam kehidupan sehari hari untuk menjadi contoh bagi umatnya. Termasuk diantaranya adalah Q.S Ar-Rahman 55 :33

“Wahai golongan jin dan manusia! Jika kamu sanggup menembus penjuru langit dan bumi, maka tembuslah. Kamu tidak akan mampu menembusnya kecuali dengan kekuatan.”

Rasulullah adalah orang yang sangat mampu menjalankan ayat diatas terlebih lagi bahwa beliau adalah Rahmatan lil ‘alamiin. Itu berarti bahwa Rasulullah adalah orang yang mempunyai tingkat penguasaan energi yang sempurna sehingga dengan kekuatannya sangat memungkinkan sekali untuk bisa menembus seluruh penjuru langit dan bumi. Lalu yang menjadi pertanyaan selanjutnya adalah kekuatan seperti apa yang bisa meng-isra’mi’raj-kan Rasulullah dalam satu malam ? apakah kekuatan yang dimaksud adalah sebuah teknologi ? teknologi teleportasi-kah yang dimaksud ? apa hubungannya teleportasi dengan blackhole atau wormhole ? Apakah maksud dari “jalan-jalan” pada Q.S. Adz-Dzariyat 51 : 7 adalah blackhole atau wormhole ? Atau cukuplah kita mengatakan “cukup imani saja, nggak usah dipikirkan, jika Allah berkehendak terjadi maka terjadilah !”.

Sekali lagi, Allah bukanlah tukang sulap. Dia menjabarkan “rahasia-Nya” dengan meninggalkan berbagai pertanyaan di benak kita. Untuk itu, kita disuruh untuk berusaha menguak dan menemukan “misteri” dari setiap jengkal ciptaan-Nya dengan cara BERFIKIR secara logis dan bukan berfikir secara mistis. Jagat raya dan juga segenap maha karya yang terhampar ini adalah dalil-dalil yang maha sahih sebagai bukti akan eksistensi-Nya.

Sumber : HaInfo