Satukan Semua Perbedaan Menjadi Kekuatan Tanpa Batas Untuk Manusia yang Rahmatan Lil'alamin

Rabu, 18 Maret 2015

GEDUNG ORIGOM

Inilah Gedung ORIGOM atau yang dikenal dengan Gunung Padang dilihat dari udara. Berbagai Informasi peradaban dari sudut pandang yang berbeda silahkan follow twitter @dickyzainal. Mudah-mudahan bermanfaat.


Peradaban dan Teknologi Piramida Gedung Padrang (Gn. Padang)


Warisan leluhur / nenek moyang Indonesia yang harus dijaga dan dipelajari teknologinya bukan hanya dijadikan tempat wisata doank apalagi dijadikan tempat mistis






Batu-batuan disana tidak murni batu melainkan campuran. ELLEMENPHATERA adalah teknologi penggabungan logam dan batu dengan menggunakan energi panas nuklir





Seharusnya batu-batuan di bangunan/gedung Padang ini tidak berantakan, ada yg menghancurkannya


Tekhnologi Canggih Situs GEDUNG PADRANG (Gunung Padang) Cianjur

PADRANG (bahasa ZHUNNDA) artinya jelas, tidak ada hal yang tersembunyi, Situs Gunung PADRANG dahulu merupakan Menara Pusat Informasi Perhitungan ORIGOM dan prediksi Bencana Alam yang usianya lebih tua dari Kalender Suku Maya. 1 ORIGOM = 5.125 tahun 236 hari. Semua galaksi, termasuk Galaksi LAGRAVEN (BIMA SAKTI) berputar dari kanan ke kiri. Sekarang galaksi kita sudah berumur sekitar 434 ORIGOM. Di sekitar Gunung PADRANG ada 5 piramida berbentuk segi empat dan yang tengahnya Gunung PADRANG. Keempat piramida itu berfungsi sebagai penguat sinyal.
Di bawah Gunung PADRANG terdapat pasir ORIGOM, yang dapat menyerap air, dan dapat merasakan getaran-getaran didalam bumi, sehingga dapat mendeteksi datangnya bencana (gempa dll). Hasil penelitian yang dilakukan disana, ketika gunung PADRANG digali sampai lebih dari 10 meter,lalu alat untuk menggali itu tersedot, disana ada rongga dan ditemukan pasir ORIGOM tersembunyi. Maka pada zamannya, tempat ini menjadi sumber info bagi seluruh raja-raja. Jadi bila diibaratkan sebagai komputer, maka gunung PADRANG berfungsi sebagai CPU-nya.
Di Gunung PADRANG ada dua pola susunan batu. Pertama, pola susunan batu yang berbentuk parabola dan berfungsi sebagai pemancar. Jumlahnya dahulu (sebelum dirusak) ada lima buah dengan posisi segi empat. Keempat parabola itu mengirimkan sinyal ke parabola yang terletak di tengah lalu membentuk piramida, dan sinyal itu ditembakan ke atas menuju ke Bintang ORIGOM. Batu ini kemudian dirusak dan menjadi berantakan, kemudian dikenal dengan batu SADA. Kedua, Pola susun batu yang melingkupi pasir ORIGOM yang juga berfungsi sebagai penyusun piramida itu sendiri dan sebagai generator alam. Mekanisme untuk pendeteksi bencana adalah air yang mengalir dalam generator yang berada didalam piramida tersebut ditarik ke atas oleh pasir ORIGOM lalu diolah datanya. Sifat air mengalir tidak terputus dan akan terkoneksi dengan seluruh aliran air di seluruh pelanet bumi. Fungsi air adalah sebagai media merambatnya informasi dari seluruh bagian dunia, melalui jaringan aliran sungai bawah tanah. Informasi yang terdapat di air ini kemudian ditransfer ke piramida PADRANG dengan mekanisme pasir ORIGOM. Pasir ORIGOM dikelilingi oleh batuan khusus tadi. Jadi batuan inilah yang dimaksud sebagai generatornya lalu batu yang tersusun seperti bola berfungsi sebagai pemancarnya.
Sehingga, secara sederhanam bebatuan di kompleks gunung PADRANG "menyambungkan" badan bumi dengan "sinyal angkasa" ORIGOM. Gelombangnya seperti tulisan LEMURIAN, yaitu perpaduan anatra transversal dan longitudinal yang merupakan pola umum se-jagad raya, yang juga seperti untaian DNA dan karenanya, selaras dengan tubuh manusia. Batuan di gunung PADRANG dibuat dengan dua teknologi.
pertama, TRALLTHA, teknologi pemotongan dengan menggunakan tenaga lima unsur alam seperti air, angin, api, kayu, logam, namun di gunung PADRANG kebanyakan menggunakan teknologi angin dan api. Kedua, teknologi ELLEMANPHATERA, yaitu teknologi melemahkan segala unsur terkeras untuk disatukan dengan unsur yang lain.
Teknis mendeteksi ORIGOM adalah seperti ini : ketika sinyal dari mekanisme di dalam perut gunung PADRANG mulai melesat menembus atmosfir dan memantul menuju bintang ORIGOM, seorang yang menjadi oprator disebut KHULNAKA, dan tiap periode diganti, biasanya setiap seabad sekali. Seorang KHULNAKA akan bisa menerjemahkan secara holographic gambaran perbintangan, sehingga bisa menentukan apa saja yang harus diperbuat untuk masa tanam setiap tahun dan untuk menjaga keseimbangan alam, juga mendeteksi kebencanaan.
KHULNAKA bukan terhubung dengan ALLAMUDZ, namun kemampuanya bisa lebih canggih dari teleskop Hubble, ini masalah kemampuan mendeteksi secara dini kebencanaan dengan pantulan dari ORIGOM RAY atau cahaya bintang ORIGOM, kalau ditangkap dan diterjemahkan bisa menangkap berbagai macam penomena seputar Galaxy Bima Sakti. Tapi itu untuk Galaxy Bima Sakti saja, untuk galaxy lain perhitungannya berbeda.

Sumber: GLOSARIUM NOVEL ARKYTIREMA (Bab 2 Krisis Brodela)

Sumber lainnya : Pendapat Wartawan Senior Pak Iwan Piliang

2 komentar:

  1. Jika origom ini bocoran dr hitungan kalender suku Maya maka thn 2012 brarti 100 baktun dan 7 katun atau 100 007 yg ditulis dg simbol suku Maya adapun 2022 rarti 100 batun, 1 katun dan 2 tun.

    BalasHapus
  2. Sangat bermanfaat, krn saya sdang mpajari hitungan dasar 20 sprti halnya bil dasar komputer heksa dg bil dasar 16 (0-15). Bil dasar 20 ini anggapan sementara saya sesuai dg hit origom, Maya, borobudur dan Qur'an yg mngarah pd Kalender perbintangan.

    BalasHapus