يَسْأَلُونَكَ عَنِ الْخَمْرِ وَالْمَيْسِرِ قُلْ فِيهِمَا إِثْمٌ كَبِيرٌ وَمَنَافِعُ لِلنَّاسِ وَإِثْمُهُمَآ أَكْبَرُ مِن نَّفْعِهِمَا وَيَسْأَلُونَكَ مَاذَا يُنفِقُونَ قُلِ الْعَفْوَ كَذَلِكَ يُبيِّنُ اللّهُ لَكُمُ الآيَاتِ لَعَلَّكُمْ تَتَفَكَّرُونَ
Mereka bertanya kepadamu tentang khamar dan judi. Katakanlah: "Pada keduanya terdapat dosa yang besar dan beberapa manfa'at bagi manusia, tetapi dosa keduanya lebih besar dari manfa'atnya". Dan mereka bertanya kepadamu apa yang mereka nafkahkan. Katakanlah: " Yang lebih dari keperluan." Demikianlah Allah menerangkan ayat-ayat-Nya kepadamu supaya kamu berfikir,
Khamar dikenal kebanyakan orang adalah minuman keras, psikotropika atau pun narkoba. sebenarnya makna dari khamar itu sangat dalam untuk dikaji, dan kenapa ayat itu disandingkan antara Khamar dan judi.
Secara bahasa Khamar arti segala sesuatu yang memabukan, karena pengertiannya sesuatu berarti bukan hanya yang kita kenal saja. itulah yang akan coba penulis lebih dalami lagi.
Untuk lebih jelasnya kita harus memahami definisi mabuk itu sendiri, mabuk adalah hal-hal yang merusak otak dan fungsi kesadaran manusia.
Mabuk biasanya pada hal hal yang menyenangkan.
Seperti dibahas pada bahasan sebelumnya bahwa di otak ada hormon atau senyawa kimia yang membuat kita merasa senang yaitu DOPAMIN. Dopamin adalah salah satu sel kimia dalam otak sejenis neurotransmiter yaitu zat yang menyampaikan pesan dari satu syaraf ke syaraf yang lain, yang merupakan perantara bagi biosintesis hormon adrenalin dan noradrenalin.
Opamine dan Neuropinephrine hormon yang perasaan tenang dan nyaman. Hormon Neuropinephrine adalah hormon pemicu semangat, memicu aliran darah mengalir lebih cepat sehingga kita merasa lebih energic dan happy. Kandungan dopamin juga mengakibatkan adanya "perasaan ketagihan", bentuk yang sama dirasakan pemadat atau pengguna obat-obatan terlarang ketika sakau atau ketagihan.
Love ‘as addictive as cocaine` begitu komentar para neuroscientist yang memang bisa dibuktikan oleh mekanisme molekuler. Diatas telah disebutkan bahwa saat jatuh cinta merupakan ulah dopamin. Begitu pula mekanisme kecanduan yang diberitakan oleh Eric J. Nestler dalam Jurnal Nature Neuroscience oktober 2005.
Beberapa jenis obat dan senyawa yang menyebabkan adiksi diantaranya ialah amfetamin, kokain, opiat, alkohol dan nikotin. Senyawa seperti kokain misalnya, dapat menyebabkan beberapa ribu kali peningkatan kadar dopamin dalam otak. Hal ini akan menyebabkan kecanduan dan perasaan ingin mendapatkan `pengalaman rasa` yang sama.
Gangguan pada ketersediaan dopamin maupun jumlah reseptor dopamin akan dapat menyebabkan abnormalitas perilaku dan aktifitas gerak amygdala, hippocampus, hipotalamus, dan beberapa wilayah di korteks frontal.
Beberapa area ini adalah bagian penting dari sistem penyimpanan memori di otak. Hal ini menghantarkan kepada pemahaman bahwa aspek-aspek penting dalam mekanisme adiksi sangat terkait dengan memori.
INTI PERTAMA, yang bisa kita ambil adalah bahwa sebenarnya bahwa efek yang membuat kecanduan dan ketagihan adalah perasaan senang dan perasaan ini adalah ulah dari hormon dopamine, sedangkan kesenangan itu sendiri memiliki makna sesuatu yang kita ingat ingat, sesuatu yang ingin kita ulang, sesuatu yang ingin dinikmati, sebuah kesenangan itu akan terekam di memori kita dan cendrung di ulang, rekaman emosi atau perasaan senang itu terekam di Amigdala, bila sering dan terus terusan dilakukan kesenangan itu maka hormon dopamine terus keluar dan semakin tidak terkendali dan cendrung tidak bisa mengendalikan diri, contohnya :
Jika anda menginginkan sebuah permen yang pernah anda rasakan sebelumnya, reward yang ditimbulkan ketika anda ingin merasakan nikmatnya pengalaman mengunyah permen tersebut juga adalah peran dopamin. Ketika manusia lapar dan melihat makanan, sel-sel dopamin akan teraktivasi. Kalau anda memakan makanan yang sangat lezat dan pada waktu yang lain anda melihatnya kembali, sel-sel dopamin anda akan teraktivasi hingga mengumpul dan menjenuh.
INTI KEDUA, sesuatu yang menyenangkan itu, bisa berupa akatifitas kita, makanan, minuman dan prilaku atau perbuatan kita. banyak orang tidak bisa menghindar dari makanan yang enak enak walaupun sudah tahu makanan itu berbahaya bagi kita, karena yang dicari adalah kesenangannya atau yang enak-enaknya bukan baik atau tidaknya, begitupun aktifitas kita seperti internetan, facebook, yang terlepas dari kita malah banyak diantara kita perceraian gara gara hal ini. Begitu pun juga perilaku kita dalam hal ini dosa dosa yang kita lakukan, karena sudah merasakan enaknya dan itu terekam di memori kita cendrung di ulang, apalagi perilaku itu dalam jangka waktu lama, maka perlu perjuangan untuk bisa berubah.
INTI KETIGA
Kadar dopamin meningkat berlebihan, perilaku kegilaan atau Schizophrenia adalah gangguan jiwa psikotik paling lazim dengan ciri hilangnya perasaan afektif atau respons emosional dan menarik diri dari hubungan antar pribadi normal. Sering kali diikuti dengan delusi (keyakinan yang salah) dan halusinasi (persepsi tanpa ada rangsang pancaindra).
Abnormalitas pada schizophrenia terjadi dalam bentuk rantai panjang serta komplek yang dimulai dengan perubahan pirosin menjadi dopa, dopa menjadi dopamin, dan dopamin menjadi noradrenalin. Masing-masing mata rantai ini terjalin menggunakan enzim yang spesifik. Ketika adanya gangguan saat proses konversi kritis ini berlangsung, maka memungkinkan terbentuknya ketidakseimbangan kadar dopamine sehingga menimbulkan gangguan perilaku dan mental.
Makanya tidak heran kalau ada orang di mabuk cinta dan seks hilang kesadarannya bisa meninggal kan anak istrinya, bahkan ada kasus ayah yang memperkosa anaknya. Perceriaan karena gara keasyikan internetan dan facebook. Orang gemuk yang tidak bisa mengendalikan keinginan makan. Dosa yang susah ditinggalkan dan prilaku lainnya.
INTI YANG KEEMPAT
Otak adalah amanah yang perlu dijaga, karena dengan mengenal dan memahami otak, maka sisi kemanusian, fungsi rasionalitas dan kesadaran kita akan terjaga. dan tugas kita mengendalikan semua kesenangan kita agar tidak berlebihan dan masuk kategori memabukan. Juga dijaga dari makanan, minuman serta zat-zat berbahaya yang merusak otak.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar