Fakta : Konfirmasi semakin jauh di masyarakat. Kebiasaan langsung percaya pada "katanya" sekarang sedang menjadi wabah di masyarakat
Bagaimana cara umat dipecah belah di negeri ini dan dibuat tidak cerdas oleh "mereka" ? Berikut fakta-fakta nyata yang terjadi di bangsa ini.
1. Mereka mendatangi para tokoh agama, lalu membuat panas dengan memperuncing perbedaan pendapat. Itulah cara adu domba umat Devide et Impera
2. Sasaran mereka adalah para tokoh agama yang "kecerdasan dan kebijaksanaannya harus dibantu", karena mereka mudah terpancing dan emosi .
3. Lalu dibuat konfrontasi antara pihak, dan terjadilah suasana tegang di kalangan umat. Semua dibuat ngotot agar perpecahan umat selalu ada
4. Untuk itu mereka harus punya modal selain dana, yaitu dengan menyaru/menyamar menjadi salah satu bagian dari sasaran. Kalau Islam harus menyaru/menyamar sebagai Ustadz.
5. Mudah sekali membedakan mereka, kalau menyaru/menyamar sebagai Ustadz atau tokoh agama lain, pasti kerjaannya selalu menjelek-jelekkan orang lain
6. Tujuan menjelek-jelekkan orang lain adalah untuk mengkondisikan psikologis umat menjadi selalu merasa paling benar dan selalu panas
7. Menciptakan juga kondisi psikologis di umat bahwa kalau mulai berpikir dan mengkritisi mereka harus dibilang ganjil dan sesat, agar nurut
8. Mereka menebarkan kebencian di kalangan umat dengan terus menerus mempertajam perbedaan, dan amat senang kalau sampai terjadi pembunuhan.
9. Kalau sudah terjadi penyerangan BRUTAL dari kelompok besar pada kelompok kecil, dan ada korban jiwa, target awal mereka sudah tercapai.
10. Target mereka selanjutnya adalah mempengaruhi para pemegang amanah rakyat, ketika sudah dikuasai maka akan menjadi bumper yang baik
11. Atau menjadi bagian dari para pemegang amanah rakyat itu sekalian dengan mengatasnamakan agama agar terlihat baik dan benar .
12. Mereka juga membuat LSM yang bertujuan seperti bagus dan sesuai aturan, tapi ujung-ujungnya memeras setiap pengusaha yang bermasalah .
13. Setelah umat carut marut & sibuk dengan urusan sendiri kemudian tidak perduli, maka orang di belakang mereka akan bebas keruk kekayaan Negara
14. Lihatlah fakta kalau kita waspada, selama mengikuti cara mereka, umat ini tidak akan pernah maju dan bersatu untuk kemakmuran .
15. Secara Faktual juga, umat malah tambah mundur, banyak tapi lemah seperti buih di lautan, tidak punya kekuatan seperti terjangan ombak
16. Fakta : sadarkah kita bahwa selama ratusan tahun mengikuti pola mereka, umat ini tidak pernah maju dan makmur ?
17. Fakta : sadarkah kita bahwa selama ini sistem dibangun bukan untuk membuat kita menjadi cerdas, tapi membuat menjadi robot-robot pintar ?
18. Fakta : Kita jadi Pintar bukannya Cerdas. Tidak ada istilah "cerdas korupsi" yang ada adalah "pintar korupsi" "pintar nyopet" dsb
19. Fakta : Kita dididik bahwa prestasi adalah penghargaan berupa Gelar, Piagam, Pujian dsb. Bukannya karya nyata sebagai jawaban krisis .
20. Fakta : "Karya Tulis" dan "Karya Kata" jauh lebih banyak daripada "Karya Nyata". Itu disengaja agar kita jadi ahli "Copy Paste"
21. Fakta : Sistem sekolah dibuat menjadi pola "ajar" bukan pola "didik". "ajaran" itu doktrin, sedangkan "didikan" itu contoh .
22. Fakta : Konfirmasi semakin jauh di masyarakat. Kebiasaan langsung percaya pada "katanya" sekarang sedang menjadi wabah di masyarakat
23. Fakta : Semakin banyaknya Sekolah dan Pesantren juga Lembaga Pendidikan tidak membuat Negara ini semakin maju, malah secara moral mundur
24. Fakta : mereka yang memiliki solusi untuk kesejahteraan rakyat disingkirkan, sedangkan yang cari proyek diutamakan. Ini titik berbahaya .
25. Kita dibuat tidak menyadari bahwa sistem dibuat untuk membuat semakin mundur, bukan semakin maju. Perhatikanlah semua dengan seksama .
26. Mengapa kita harus mempertahankan sebuah sistem yang sudah terbukti gagal selama ini ? Kita harus mulai merubah dan berani untuk berubah
27. Kita sengaja dibuat untuk lebih takut sesama manusia, celaan sesama manusia, daripada Sang Maha Pencipta. "Apa kata Dunia" jadi Populer
28. Sekali lagi, mohon berpikir secara logis dan objektif. Sistem gagal harus dirubah, jangan dipertahankan dengan alasan apapun .
29. Salah satu sebab generasi semakin mundur adalah mereka "di-ajar" bukan "di-didik". Di-ajar adalah perintah. Di-didik dengan CONTOH BAIK.
30. Rekayasa pikiran bahwa "Hiburan" adalah Prestasi dan "Karya Nyata" adalah membosankan, itu sudah ter-peta-kan di dalam alam bawah sadar
31. Rasa bangga jadi prioritas, Terkadang orang tua menekan anak agar bisa dibanggakan, karena dia tidak ada yang bisa dibanggakan. Anak jd korban.
32. Di Negara ini ketika orang diberi amanah kekuasaan berarti berjibun proyek untuk di rampok, dan itu sudah dianggap wajar. Selidikilah .
33. Perhatikan juga ketika terjadi kecelakaan, yang menolong dengan yang menonton, jauh lebih banyak penonton. Sangat memprihatinkan .
34. Brainwash melalui tayangan televisi dengan program sinetron, gosip dan mistis juga sangat gencar. Hasilnya umat jadi mundur sudah terlihat
35. Presenter bersikap banci selalu diutamakan agar perbuatannya itu ditiru oleh masyarakat dan menyebar. Itu juga sudah terlihat berhasil .
36. Media massa menjadi sarana pesanan berita dan pengkondisian sentimen. Sangat jauh dari pemberitaan objektif, jadi harap di cross check
37. Di tanamkan juga kepada umat bahwa semua harus setuju dan sependapat dengan para tokoh Agama agar semua menurut untuk kepentingan politik
38. Jangan takut untuk menentang arus, apabila kita tahu bahwa arus itu akan menghanyutkan kita ke arah yang tidak jelas. Jangan terseret .
39. Sistem mereka berhasil membuat orang zaman sekarang lebih suka tersinggung daripada berpikir, karena tersinggung itu jauh lebih gampang
40. Coba perhatikan di jalan, pelanggaran lalu lintas dan menjalankan kendaraan seenaknya sudah dianggap wajar. Sesuai aturan dianggap aneh
41. Sistem ajar mereka memang sengaja untuk memproduksi buruh sebanyak mungkin. Buruh akan unjuk rasa di MayDay, dan itu adalah wajar.
42. Jangan salahkan masyarakat apabila satu waktu mereka sudah tidak mau mendengarkan para tokoh agama, karena mereka butuh karya nyata
43. Salah satu contoh fakta pemecah belahan umat adalah masalah Sunny-Syi'ah. Selalu ada pihak yang membuat panas suasana agar ada perang .
44. Umat tidak boleh menjadi cerdas. Semua harus mistis. Teguran KPI dianggap sepi. Nyali mereka memang sudah teruji oleh acara "uji nyali".
45. Ada yang protes ketika soal pemecahbelahan umat dan adu domba diungkap, karena takut kalau umat menjadi sadar lalu damai, mereka nganggur
46. Istilah "curhat" mereka tuduhkan pada sebuah pembeberan fakta, agar terlihat tidak bermakna dan dianggap main-main.
47. Sikap umat harus jelas, jangan mau di adu domba, waspada, damai, sabar, menerima perbedaan dengan maklum, karena itu inti ajaran agama .
48. Janganlah terpancing berdebat. Agama tidak mengajarkan berdebat. Bantahlah dengan baik yaitu dengan karya nyata bagi umat. Itulah kita .
49. Pemikiran dan Fakta dituduh sebagai "khayalan". Memberi contoh dengan karya nyata dituduh sebagai "perbuatan ria"...Heuheuheu...lucu
50. Tidakkah kita belajar dari Pelangi ? Bagaimana perbedaan warna itu sangat indah ? Apabila disatukan bisa menjadi cahaya putih dan terang
51. Segala yang kokoh dibentuk dari unsur berbeda. Butuh kecerdasan untuk me-manage-nya. Agama agar kita jadi cerdas, bukan jadi robot.
52. Untuk menjadi bangunan kokoh, bata tidak menekan semen, semen tidak menekan pasir, semua harus berimbang dan terjadi kerjasama yang baik
53. Syukurlah, semakin lama umat yang sadar makin banyak. Tidak terpancing oleh provokasi dan hasutan berkedok agama. Indonesia harus damai .
54. Membuat sarana kemandirian di masyarakat adalah prioritas utama. Jangan teralihkan perhatian dan mau dipecah-belah oleh pembuat konflik
55. Sistem menuntut kita untuk jadi penurut & mudah diatur agar mudah dikuasai juga terkendali. Pendapat berbeda dianggap nyeleneh & ganjil.
56. Kita di rekayasa agar menjadi kaum cengeng yang tidak siap dan tidak suka adanya perbedaan pendapat. Cengeng naik & kritis turun drastis .
57. Biasakanlah melihat bahwa perbedaan pendapat itu adalah wajar, agar kita memaklumi, dewasa dan damai. Jangan memaksa harus sependapat.
58. Mendiskreditkan pihak yang berbeda pendapat adalah cara jauh dari agama manapun. Tak layak diikuti oleh kaum yang menjalankan agama dengan baik
59. Mendiskreditkan umat diluar kelompoknya adalah keahlian merugikan, karena tidak punya keahlian lain yang bermanfaat bagi kemajuan Bangsa
60. Lupakan soal perbedaan pendapat, apapun pendapat anda akan kami hormati. Mari kita bersatu untuk memajukan Bangsa dan Negara. Sejahtera.
[KDZA]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar