Di dalam Al Qur’an surat Al Baqarah 112 dinyatakan bahwa orang beriman itu dia tidak khawatir dan tidak pula sedih hati . Mengapa ? karena orang beriman tidak dipermainkan oleh pikirannya sendiri . Marah , Benci , Sedih itu ternyata diajarkan , dan kita diajarkan semua itu disesuaikan dengan budaya setempat , misalnya : kita diajarkan kalau diludahi orang lain apalagi kena muka adalah penghinaan yang luar biasa dan kita harus marah , tapi di salah satu suku pedalaman Afrika diajarkan bahwa kalau diludahi itu pertanda cinta dan kasih sayang , karena ludah itu adalah bagian dari dirinya yang diberikan pada kita .
Jadi jelas disini bahwa yang namanya marah , benci , sedih , dendam dan semua jenisnya itu adalah ajaran dan permainan pikiran . Tidak ada bedanya dengan semua kesenangan atau sesuatu yang enak enak kita rasakan , semua perasaan itu pasti membawa kenangan dan biasanya di ingat ingat lalu di ulang ulang.
Sesuatu yang membuat kita enak pasti akan berusaha kita ulang ulang , contohnya kalau kita suka makanan yang enak pasti kita akan berusaha mencari tempat makan enak dimanapun itu berada , dan otak kita akan mengingat enaknya makan disana , dan cenderung ingin mengulang .
Begitupun marah , sedih , benci, dendam, kita akan selalu mengingat ingat setiap persoalan yang membuat kita merasakan empat rasa itu , karena ada rasa enak yang tidak mau kita sadari , bahkan selalu berusaha kita sangkal, biar tidak terlihat jelek. Kita akan melupakan kulit durian karena tidak enak dan akan mengingat isi duriannya karena enak. Kembalilah pada AGAMA (Aturan GAwe MAnusia ) .
[KDZA]
Tidak ada komentar:
Posting Komentar